Ancaman untuk melancarkan serangan nuklir preemtif tersebut dilontarkan dalam statemen yang disampaikan Komisi Pertahanan Nasional Korut yang mengutip Komando Tertinggi Militer Rakyat Korea (KPA), seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (7/3/2016).
Ancaman ini disampaikan beberapa hari setelah pemimpin Korut Kim Jong-Un memerintahkan persenjataan nuklir negeri itu disiagakan untuk digunakan kapan saja. Hal ini sebagai respons atas sanksi-sanksi baru PBB yang diterapkan menyusul uji coba nuklir keempat Korut pada Januari lalu dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan nuklir yang tidak pandang bulu ini... jelas akan memperlihatkan bagi mereka yang tertarik pada agresi dan perang, keberanian militer Korut," demikian statemen yang disampaikan kantor berita resmi Korut, KCNA.
"Jika kami menekan tombol untuk memusnahkan musuh-musuh saat ini, semua basis-basis provokasi akan berubah menjadi lautan api dan abu dalam sekejab," demikian disampaikan.
Sebelumnya, Pyongyang juga telah beberapa kali mengeluarkan ancaman serangan nuklir seperti ini. Ancaman tersebut biasanya dilontarkan Korut saat meningkatnya ketegangan militer di wilayah semenanjung Korea.
(ita/ita)