Pertempuran di Butig, Militer Filipina Klaim Tewaskan 61 Orang Militan

Pertempuran di Butig, Militer Filipina Klaim Tewaskan 61 Orang Militan

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 27 Feb 2016 00:03 WIB
Ilustrasi ISIS/Foto: AFP
Manila - Pertempuran antara militer dengan kelompok militan ISIS di Filipina Selatan masih berlanjut. Enam orang tewas dan 20 ribu warga mengungsi akibat pertempuran.

Keenam korban yakni tiga tentara dan tiga militan ISIS yang merupakan pengikut dari pimpinan Indonesia di ASEAN. Mereka dinyatakan tewas dalam pertempuran di Kota Butig, Filipina Selatan.

"Ada serangan dan serangan balik, sniping (membidik dari jarak jauh) dan kontra-sniping, dan tembakan artileri," kata juru bicara militer Kolonel Noel Detoyato menggambarkan pertempuran yang dimulai pada hari Sabtu dengan serangan terhadap sebuah pos militer seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak militer menyebut, basis kelompok militan berada di sebuah bangunan beton di pinggiran kota terpencil di kawasan pegunungan Pulau Mindanao. Kawasan itu diserbu dengan serangan helikopter tempur pada Kamis (25/2) malam.

Reporter lokal di tempat kejadian menyebutkan pertempuran masih berlangsung pada Jumat (26/2).

Kepala militer Kolonel Roseller Murillo meyakini ada 61 orang militan tewas, meski tim hanya menemukan tiga mayat.

Murillo dan pejabat militer lainnya mengatakan belum ada bukti pasti yabng bisa mengkonfirmasi 58 orang yang dilaporkan tewas. Namun informasi soal jumlah anggota militan yang tewas ini dilaporkan pihak intelijen.

Pertempuran terjadi di sekitar Butig dengan populasi warga Muslim yang dikelilingi pegunungan dengan hutan yang lebat. Menurut reporter lokal, sebuah rumah dengan dua lantai hancur dan lainnya berlubang akibat serangan peluru.

Menurut pejabat pertahanan sipil, lebih dari 20 ribu orang meninggalkan rumah mereka kemudian mengungsi di masjid atau tempat penampungan milik pemerintah bersama dengan kerabat mereka.

(fdn/fdn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads