Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/12/2015), sekitar 30 ribu orang diperkirakan mengikuti aksi demo tersebut. Banyak demonstran mengenakan masker sebagai perlawanan atas seruan Park untuk tidak menggunakan masker selama aksi-aksi protes. Massa berjalan di pusat kota dengan membawa banner bertuliskan "Mundurlah Park Geun-Hye" dan meneriakkan slogan-slogan.
Kepolisian semula melarang aksi demo tersebut, namun para pengorganisir demo mengajukan banding ke Pengadilan Administratif Seoul yang membatalkan larangan polisi tersebut. Karenanya, aksi demo besar-besaran kedua dalam waktu sebulan ini bisa kembali digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Park belakangan ini gencar didesak mundur oleh publik yang marah atas sejumlah isu. Termasuk rencananya menerapkan buku-buku teks sejarah baru di sekolah-sekolah, memperluas pasar pertanian dan reformasi pasar buruh, yang akan mempermudah pemecatan pekerja dan mengurangi upah bagi para pekerja yang lebih tua.
"President Park, jangan coba mengubah sejarah nasional Korea Selatan menjadi sejarah pribadi keluarga Anda," demikian bunyi banner yang dibawa salah seorang demonstran. (ita/ita)











































