Menikmati 'Elton John' dan 'John Mayer' Jalanan di Melbourne ​

Jelajah Australia

Menikmati 'Elton John' dan 'John Mayer' Jalanan di Melbourne ​

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Sabtu, 28 Nov 2015 07:15 WIB
Foto: Nograhany WK
Melbourne - "I hope you don't mind, I hope you don't mind that I put down in words... how wonderful life is while you're in the world". Lagu "Your Song" milik Elton John itu menggema merdu menghiasi malam di Bourke Street, Melbourne.  

Kali ini lain, lagu "Your Body is Wonderland"-nya John Mayer mengalun apik saat berjalan di tepian Sungai Yarra kala malam. Beberapa warga mengerubung beberapa pengamen yang bersuara merdu, menikmati sejenak lagu-lagunya.


Cring! Cring! Cring! Keping-keping uang logam pun berjatuhan di wadah gitar kala sang pengamen selesai membawakan lagu, sebagai tanda apresiasi warga bagi seni musik dan suara yang ditunjukkan sang pengamen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Senjata' para pengamen tak cuma gitar, kadang ada yang membawa organ elektronik, plus gitar plus harmonika dan membawa serta sound system portabel agar suara merdunya bisa menggema.


Ada pula seniman non musisi, seperti atraksi akrobat yang jungkir balik bermain api. Atau sekelompok anak muda yang membawa pengeras suara portabel dan menyambungkannya ke gadget yang dibawa dan menggemakan musik hip hop dan mereka lantas kompak nge-dance hip hop sesuai irama beat musik yang bergema.

Dan begitulah, penampilan mereka tak jarang menarik perhatian para pejalan kaki yang rela berhenti dan melihat sebentar. Bila suka, apresiasinya mulai dari tepuk tangan, teriakan hingga recehan uang logam. Kalau tak suka ya tinggal berlalu saja.

Pemandangan tersebut lazim ditemui di jalanan kota Melbourne, utamanya di kawasan Central Business District (CBD) Melbourne. Berbagai seniman jalanan, bukan hanya musisi, tersebar memenuhi ruang-ruang publik Melbourne di trotoar, lapangan terbuka, hingga taman, demikian yang disaksikan detikcom yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International.  


"Busker", demikian para seniman jalanan itu disebut di sana dan aktivitasnya lazim disebut "busking". Alih-alih menggangu dan membuat risih, para seniman jalanan itu malah membentuk karakter khas kota Melbourne. Pemerintah Kota (Pemkot) Melbourne sendiri ternyata mendukung keberadaan seniman jalanan ini.

"Kota Melbourne bangga akan reputasinya mendukung seni budaya jalanan dan sangat menghargai ragam hiburan yang ditampilkan busker di ruang publik. Kehidupan seni dan budaya itu jadi bagian Melbourne sebagai kota kreatif. Dan Kota Melbourne mendorong penampil dari semua latar belakang dan kemampuan melalui medium yang berbeda untuk menunjukkan keahliannya di kota ini," demikian pernyataan Pemkot Melbourne seperti dikutip dalam situsnya.

Kota Melbourne bahkan mengatur busker dan aktivitas busking ini melalui Street Activity Policy 2011. Pemkot Melbourne sendiri mendeskripsikan busking sebagai aktivitas membunyikan atau memainkan instrumen musik, bernyanyi, melakukan sulap, memainkan wayang, pantomim, komedi stand up, menggambar atau melukis di atas kertas atau kanvas dan bisa menarik perhatian para pejalan kaki.

Sedangkan yang dianggap bukan aktivitas busking adalah kegiatan mengasong di trotoar, seniman yang menjual barang seni setengah jadi, fotografi, membuat origami, melukis di atas kartu pos, kaus, tas atau barang lain, kegiatan iklan, kampanye politik atau agama, meramal tarot atau telapak tangan, pijat dan chiropractic atau manipulasi fisik lainnya, lukis tubuh dan wajah termasuk tato atau henna, cosplay yang meminta sumbangan dari foto bareng, dan meminta sumbangan.


Meski para seniman jalanan itu dipersilakan bebas berekspresi, namun Pemkot Melbourne tetap mengatur dan memastikan bahwa ruang publik tak mengganggu arus pejalan kaki dan keselamatannya. Busker dilarang memakai alat dan atribut yang membahayakan pejalan kaki. Di bawah Activities Local Law 2009, busker diharuskan mengajukan izin bila ingin tampil di ruang publik.



"Izin membantu memastikan penampil beroperasi seiring dengan kebijakan Pemkot Melbourne dan Panduan Busking. Semua orang mendapatkan hak yang sama untuk memakai ruang publik," demikian ditegaskan Pemkot Melbourne via situsnya.


Baca terus fokus 
Jelajah Australia, dan ikuti Hidden Quiz-nya!


(nwk/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads