Dilansir Reuters, Sabtu (21/11/2015), pejabat resmi setempat menyatakan warga AS tersebut bernama Anita Datar. Wanita itu berada di Mali sudah sejak beberapa tahun yang lalu untuk menangani persoalan kesehatan, khususnya keluarga berencana dan pencegahan HIV.
Diketahui, Anita pernah bekerja di Palladium Group dan juga pendiri dari organisasi Tulalens, sebuah organisasi non profit yang fokus untuk membantu masyarakat kurang mampu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diberitakan sebelumnya, penyerang dengan senjata api memberondong hotel yang ditempati para diplomat di ibukota Mali, Jumat (20/11) pagi, dan menewaskan sedikitnya 27 orang, sedangkan puluhan lainnya disandera di gedung selama berjam-jam.
Kolonel Mamadou Coulibaly mengatakan, pasukan keamanan Mali dan PBB melancarkan serangan balasan di Radisson Blu Hotel, Bamako dan mengawal para tamu keluar. Menjelang sore, diyakini tidak ada sandera yang masih berada di gedung, meskipun penyerang masih berada di dalam.
Pihak AS mengecam keras penyerangan ini. "Amerika Serikat mengutuk keras serangan teroris yang telah merenggut banyak nyawa di hotel Radisson Blu, Mali," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (21/11/2015). (faj/ita)