"Amerika Serikat mengutuk keras serangan teroris yang telah menewaskan banyak nyawa di hotel Radisson Blu, Mali," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (21/11/2015).
"Kami dapat memastikan serangan (penyanderaan) itu telah berakhir, namun kami akan terus berkoordinasi dengan para pejabat teras Amerika untuk memetakan lokasi keberadaan warga negara kami di Mali," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PBB Ban Ki-moon juga telah mengutuk keras penyanderaan di hotel mewah Radisson Blu di Bamako. Dia menyebut aksi kekerasan itu bertujuan untuk menghancurkan perdamaian negara tersebut.
Kelompok jihad Al-Murabitoun sudah menyatakan klaim anggota militannya melakukan penyanderaan. "Kami Murabitoun, dengan partisipasi dari saudara-saudara kami Al-Qaeda in the Islam Magreb (AQIM), menyatakan operasi penyanderaan di Radisson Hotel," kata seorang pria dalam rekaman audio yang disiarkan oleh televisi Al-Jazeera.
Al-Murabitoun yang dipimpin militan Aljazair bernama Mokhtar Belmokhtar, didirikan pada tahun 2013. Kelompok ini memperkenalkan dirinya sebagai bagian dari Al-Qaeda di wilayah Afrika Barat. (aws/fdn)