Namun Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat James Clapper mengatakan, tak ada bukti langsung adanya terorisme dalam musibah tersebut.
"Kita belum mendapat bukti langsung apapun mengenai keterlibatan teroris," ujar Clapper saat berbicara di konferensi pertahanan di Washington, AS seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diimbuhkannya, "Saya tak akan mengesampingkan hal itu."
Sebelumnya, pemerintah Rusia dan Mesir juga meragukan klaim ISIS tersebut.
Pejabat-pejabat AS lainnya juga mengatakan, masih terlalu dini untuk mengaitkan jatuhnya pesawat Airbus A-321 tersebut dengan terorisme ISIS.
"Kita belum melihat laporan-laporan yang akan mendukung soal itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Elizabeth Trudeau mengenai klaim ISIS yang mengaku menyebabkan jatuhnya pesawat penumpang Rusia tersebut.
Sebelumnya, Wakil Direktur Jenderal Kogalymavia, Alexander Smirnov telah mengatakan, jatuhnya pesawat di wilayah Semenanjung Sinai tersebut hanya bisa disebabkan oleh sejumlah "aksi teknis atau fisik" yang menyebabkan pesawat pecah di udara dan jatuh.
"Tak ada kegagalan teknis yang bisa menyebabkan pesawat pecah di udara," tutur Smirnov.
Ditambahkannya, satu-satunya penjelasan adalah adanya sejenis aksi eksternal. Namun dia tak menjelaskan lebih rinci, dengan alasan hal itu tergantung pada hasil penyelidikan resmi nantinya.
(ita/ita)