"Saya telah menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri untuk membahas isu ini dengan negara asal," ujar Perdana Menteri Thailand, Jenderal Prayut Chan-o-cha seperti dilansir media setempat, The Nation, Rabu (7/10/2015).
Warga yang tinggal di wilayah Thailand bagian selatan, termasuk kawasan wisata Phuket harus berjuang melawan dampak dari kebakaran hutan di wilayah Sumatra, Indonesia. Munculnya kabut asap di wilayah ini memicu gangguan kesehatan dan menghambat aktivitas bisnis warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(The Nation) |
Indeks polusi udara yang tercatat pada Departemen Pengendalian Polusi setempat menunjukkan level terburuk sejak 1999. Sejak Selasa (6/10), tercatat jumlah Particulate Matter di wilayah Songkhla, Phuket dan Satun mencapai 10 mikrometer, yang tergolong melebihi batas aman.
"Ini merupakan pertama kalinya kami menggelar aksi karena kami takut jika kami tetap diam, persoalannya akan semakin buruk," tutur perwakilan warga setempat, Supawan Chanasongkhram, sembari menyerukan agar pemerintah terkait perlu membahas solusi bersama atas situasi ini.
Supawan mengeluhkan dirinya yang mengalami kesulitan bernapas akibat kabut asap di lingkungannya. Menurut Supawan, banyak warga lainnya yang mengalami gangguan kesehatan lebih parah akibat kabut asap. Rumah sakit di Provinsi Yala melaporkan 214 pasien mengeluhkan gejala gangguan kesehatan yang dipicu kabut asap. Sedangkan warga Phuket mengeluhkan iritasi mata, iritasi kulit dan sakit kepala akibat terpapar kabut asap cukup tebal.
(The Nation) |












































(The Nation)
(The Nation)