Seperti dilansir AFP, Senin (21/9/2015), Wakil Menteri Dalam Negeri Chile, Mahmud Aleuy menyebut jumlah korban tewas masih pada angka 13 orang. Gempa yang melanda pada Rabu (16/9) lalu memicu tsunami setinggi 3-4 meter di pantai barat Chile.
Sedangkan jumlah warga yang kehilangan rumahnya akibat bencana alam ini melonjak drastis dari 3.500 orang menjadi 9 ribu orang. Hal ini setelah otoritas setempat memeriksa dan menyisir kota terpencil di Coquimbo, yang terletak dekat pusat gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas darurat yang dibantu tentara Chile masih sibuk melakukan pembersihan di sepanjang wilayah Coquimbo, yang terletak di tepi pantai. Gelombang tsunami yang menerjang wilayah ini menyapu kapal nelayan, rumah warga, kios pedagang dan kendaraan milik warga.
![]() |
Menteri Pekerjaan Umum, Alberto Undurraga datang mengunjungi Coquimbo pada Minggu (20/9) dan menyatakan baru 25 persen area yang selesai dibersihkan. Tsunami menerjang wilayah Coquimbo selang gempa 8,3 SR melanda dan memaksa 1 juta warga dievakuasi.
Badan Penanggulangan Urusan Darurat Nasional, ONEMI melaporkan sekitar 647 rumah warga hancur, kemudian 1.183 keluarga hidup tanpa aliran listrik dan 2.400 warga lainnya tidak mendapat akses pada air minum yang layak.
Namun jumlah korban tewas pada gempa kali ini lebih rendah dari gempa besar 8,8 SR yang melanda Chile pada Februari 2010 lalu. Sedikitnya 500 orang tewas dalam gempa yang juga diikuti tsunami dahsyat pada tahun 2010 itu.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini