Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Angkatan Laut Malaysia region 1, Laksamana Muda Datuk Azhari Abdul Rashid, Jumat (19/6/2015). Dalam keterangannya seperti dilansir kantor berita Bernama, dirinya mengatakan bahwa para perompak menginginkan otoritas setempat menyediakan kapal ketika mereka mencapai daratan.
"Sementara Kapal Angkatan Laut Malaysia, KD Trengganu sedang melanjutkan negosiasi agar para perompak tersebut menyerahkan diri," jelas laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal menghilang dari radar pada Kamis (11/6) pukul 20.50 waktu setempat. Kapal tersebut membawa muatan kurang lebih 6.000 metrik ton BBM sejenis pertamax plus. Ada 22 ABK di dalamnya, termasuk di antaranya lima Warga Negara Indonesia.
(rii/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini