"Pertanyaan seperti itu ditanyakan orang sekelas Jusuf Kalla itu menunjukkan ternyata JK itu kelas politisi biasa. Saya pikir tadinya negarawan, ternyata politikus biasa. Levelnya samalah sama saya, mungkin lebih rendah dikit dari saya," ujar Fadli di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (11/06/2014).
Fadli menilai JK yang notabene mantan Wakil Presiden bisa menanyakan soal HAM menggambarkan kualitasnya. Justru sebaliknya, dia menyebut kinerja JK saat menjadi wakil presiden belum membuahkan hal positif apapun.
"Dia itu pernah jadi wakil presiden, masa pertanyaan seperti itu? Dia waktu jadi wakil presiden apa yang dia kerjakan? Mestinya itu sah-sah juga ditanyakan, tapi kita juga boleh juga dong sah-sah menilai kalau dia kelasnya politisi biasa," sebut Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu.
Lanjutnya, Fadli menambahkan kalau JK sengaja mencari celah untuk memancing emosi Prabowo. Tapi, keinginan JK itu menurutnya tidak berhasil karena Prabowo bisa menjawabnya dengan tenang. Fadli membantah kalau Prabowo menjawab pertanyaan itu dengan nada emosi.
"Sebenernya bukan emosi. Pak Prabowo itu jawaban seperti itu biasa. Cuma pertanyaan seperti itu ditanyakan orang sekelas JK. Dia kan ingin cari celah untuk dipermainkan, tapi cuma kita gak menyangka saja," katanya.
(hat/fjr)