"Jangan hanya menyalahkan Jokowi, ini kan bersama Ahok baru beberapa bulan. Banjir di Jakarta ini dosa turunan, persoalan lama," kata pengamat perkotaan Yayat Supriyatna, Rabu (16/1/2013). Seperti diketahui, kepemimpinan Jokowi-Ahok akan memasuki 100 hari pada 22 Januari 2013.
Yayat menjelaskan, bentang alam di Jakarta memang sudah rusak. Pembangunan yang tanpa penataan kota yang baik menjadi kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yayat menggambarkan, sebelum Jokowi-Ahok memimpin, nyaris tak ada langkah signifikan untuk perbaikan sarana dan prasarana kota. Jadi kalau main menyalahkan dan main tunjuk hidung, itu urusan gampang.
"Persoalan banjir di Jakarta ini mesti kerjasama antara pemerintah DKI dibantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah di sekitarnya. Banjir semakin parah, kerusakan kota semakin parah, tetapi selama ini implementasi program pencegahan tak pernah dilakukan," jelasnya.
Pembangunan banjir kanal barat dan timur, pembangunan polder, dan lainnya hanya pembangunan struktur saja. Masyarakat di Jakarta dan juga di sekitar Jakarta belum diajak turut serta menjaga lingkungan.
"Banjir ini kesalahan bersama. Coba itu di Puncak bangunannya banyak punya siapa?" imbuhnya.
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini