"Kita masih menunggu hasil DNA sebentar lagi," kata Kabid Dokes Polda Kaltim Kombes Pol Budi Heriadi, ketika dihubungi detikcom, Kamis (30/8/2012).
Seluruh data dan sampel keempat jenazah sendiri sudah dikumpulkan dan dibawa tim DVI ke Jakarta. Tim DVI pun sampai saat ini masih berada di RSUD Abdul Wahab Syachranie, Samarinda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menilik pernyataan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto Santoso, Selasa (28/8/2012) lalu, proses identifikasi melalui tes DNA paling cepat selesai dalam 3 hari dan paling lama selama 10 hari mendatang. Apabila bisa selesai dalam 3 hari, dengan begitu hasil tes DNA akan diketahui Jumat (31/8/2012) besok.
Ditanya penyelesaian hasil tes DNA yang kemungkinan akan diketahui Jumat (31/8/2012) besok, Budi belum bisa memberikan kepastiannya.
"Kalau memang selesai, segera kita sampaikan ke media," tutupnya.
Seperti diberitakan, Wakapolda Kaltim Brigjen Rusli Nasution dalam keterangan resminya mengatakan, pesawat tersebut ditemukan di titik koordinat LT 117 derajat 16 menit 57,3 detik serta LU 00 derajat 12 menit 34,3 detik dalam kondisi hancur. Diduga kuat, pesawat menghantam bukit di Gunung Mayang, Kutai Timur.
Empat penumpang masing-masing Kapten Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International), ditemukan tewas terbakar.
Tim KNKT yang dipimpin investigator Kapten Chaerudin sendiri telah mengumpulkan data pesawat dari lokasi Gunung Mayang. Meski mendapatkan data yang minim, namun KNKT optimistis mampu mengungkap insiden pesawat tersebut.
(lh/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini