"Kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah jembatan darurat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Senin (27/8/2012).
Selain itu, korban banjir bandang juga membutuhkan penerangan listrik, air bersih, obat-obatan, makanan siap saji, pakaian dan alat berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim TRC BNPB, BPBD Provinsi, dan BPBD Kabupaten telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan," terang Sutopo.
Pemerintah kabupaten setempat telah meninjau lokasi bencana dan menetapkan status keadaan darurat dari 26 Agustus 2012 sampai 9 September 2012.
Banjir yang melanda Parigi, Sabtu (25/8), sekitar pukul 21.00 Wita menyebabkan dua orang korban tewas. Satu orang dinyatakan hilang, dan tujuh orang luka-luka.
326 Kepala keluarga dan 1.424 jiwa mengungsi akibat banjir bandang. 34 Rumah hanyut dan 83 rumah rusak berat karena terkena dampak banjir. "72 Rumah rusak ringan, 242 rumah terendam, 2 gereja rusak berat, satu Polisdes rusak berat, 1 jembatan putus, 15 motor hanyut," kata Sutopo.
Tidak hanya itu, 39 ekor ternak warga hilang, empat kilometer jalan rusak, 3.000 meter jaringan irigasi rusak, 1.125 ha persawahan dan 616 ha perkebunan terendam lumpur dan kayu gelondongan.
(ahy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini