Istana Tolak Komentari Data FITRA Soal Anggaran Open House Rp 1,5 M

Istana Tolak Komentari Data FITRA Soal Anggaran Open House Rp 1,5 M

- detikNews
Senin, 20 Agu 2012 01:11 WIB
Istana Tolak Komentari Data FITRA Soal Anggaran Open House Rp 1,5 M
Keluarga Presiden saat open house di Istana (Foto: Mega/detikcom)
Jakarta - Pihak Istana menolak berkomentar mengenai anggaran open house senilai Rp 1,5 M. Pihak Istana meragukan validasi data anggaran tersebut.

"Saya tidak mengomentari itu, tidak punya data sebaik yang dikatakan oleh lembaga swadaya masyarakat. Saya tidak tahu datanya dari mana, silakan ditanyakan kepada mereka yang mempublish itu, saya tidak ada komentar soal itu," ujar Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha di Istana Negara, Jakarta (19/8/2012).

Julian mempertanyakan tujuan dari pihak yang merilis data anggara open house tersebut. Padahal selama ini, pihak Istana berusaha untuk memberi ksempatan kepada masyarakat untuk bersilahturahim dengan presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pertanyaannya seperti itu ada kesan dia menyayangkan diselenggarakan acara seperti ini. Kan diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas, kepada rakyat yang ingin bersilaturahim dengan presiden dan keluarga presiden itu di Istana, karena itu digelar acara open house, itu semangatnya," jelasnya.

"Jadi memang semata-mata untuk memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita dari manapun untuk bisa masuk dalam acara halal bihalal seperti yang kita selenggarakan hari ini di istana," lanjutnya.

Sebelumnya Forum Indonesia untuk Tranparansi Aggaran (FITRA) merilis data anggaran open house atau silaturahim lebaran Presiden SBY di Istana Negara untuk tahun 2012. Acara itu disebut menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Sedangkan alokasi harga prakiraan sementara (HPS) yang disiapkan Setneg sebesar Rp 1.618.504.500.

"Anggaran silaturahim Presiden SBY pada Hari Raya Idul Fitri 1433 H yang ditawarkan Setneg dalam bentuk harga prakiraan sementara adalah Rp 1.618.504.500, realisasinya Rp 1,5 miliar. Anggaran ini terlalu mahal," kata Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, kepada detikcom, Sabtu (18/8/2012).

(mpr/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads