"Kalau harus memberikan jaminan itu ya jaminan seperti apa. Apakah sebetulnya kita bisa memastikan sesuatu dalam jalan hidup kita ini. Bagi kita ini dimanapun tempatnya yang penting bisa memberikan bakti kita melayani masyarakat. Jadi saya tidak paham dengan logika pertanyaan itu," ujar Jokowi menjawab wartawan saat acara nongkrong di warung angkringan di Solo, Rabu (1/8/2012) malam.
Dia lalu menjelaskan dulu dirinya tidak membayangkan akan mencalonkan diri sebagai cagub di DKI Jakarta. Bahkan Wali Kota Solo ini menilai lebih banyak orang yang memperkirakan dirinya akan mencalonkan diri sebagai cagub Jateng. Sehingga sempat terjadi ketengangan antara dirinya dengan Gubernur Jateng saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk nyalon di Pilkada DKI inipun dulu saya tidak pernah membayangkan. Kalau pertanyaannya tentang capres seperti itu, itu pernyataan terlalu tinggi buat saya. Membayangkan saja saya tidak pernah tentang itu," ujarnya.
Meski menyadari isu tentang dirinya dikabarkan akan meninggalkan masa bakti jika terpilih sebagai gubernur bisa jadi adalah isu yang dihembuskan oleh lawan politik untuk menjatuhkannya, namun demikian dia tetap akan membiarkannya.
"Ya biarkan saja, mau gimana lagi. Kalau harus memberi jaminan, ya jaminan yang seperti apa karena menurut saya pertanyaanya itu tidak nyambung dengan logika saya," kata Jokowi.
Jokowi memang disebut-sebut sebagai kandidat capres dan cawapres potensial untuk Pilpres 2014. Politisi partai besar sekelas PD pun berulangkali menyebut Jokowi sebagai capres potensial, meski untuk nyapres Jokowi harus mengantongi restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Akankah Jokowi bertahan di jabatan Gubernur DKI Jakarta jika pintu pencapresan kelak terbuka?
(mbr/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini