ICW Dukung KPK Tambah Personel, tapi Bukan Hanya untuk OTT

ICW Dukung KPK Tambah Personel, tapi Bukan Hanya untuk OTT

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 28 Nov 2018 08:46 WIB
Tama S Langkun (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya bisa melakukan operasi tangkap tangan (OTT) setiap hari jika jumlah personelnya cukup. Menanggapi pernyataan itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta KPK tak menghabiskan energi untuk OTT.

"Bicara soal OTT itu kan menjadi salah satu pekerjaan dan tanggung jawab yang harus KPK lakukan. Pertanyaannya, apakah semua energi harus dihabiskan di OTT? Kan tidak," ujar aktivis ICW, Tama S Langkun, saat dihubungi, Rabu (28/11/2018).

"Kalau energi dihabiskan untuk OTT kan nggak tepat juga. Karena kalau bicara soal tanggung jawab KPK itu nggak cuma OTT. UU itu memandatkan KPK ada lima tugas. Ada penindakan, pencegahan, koordinasi, supervisi, dan monitoring," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tama mengatakan pihaknya sangat mendorong penguatan di tubuh KPK, salah satunya dengan menambah personel. Namun bukan berarti hal itu hanya untuk terfokus pada OTT semata.

"Kita sangat berharap KPK diperkuat. Penguatan-penguatan pada fungsi KPK itu terus dilakukan. Bicara soal regulasinya, kelembagaannya, ya institusionalnya lah," kata Tama.

"Kalau bicara soal SDM kan memang harus tambah tenaga penyidiknya. Kan banyak tuh perbandingannya dengan negara lain. SDM di KPK sangat di bawah dibanding negara lainnya, yang kemudian dia punya orientasi dengan pemberantasan korupsi," imbuh dia.

Selain itu, menurut Tama, penguatan KPK bukan hanya dalam hal penambahan personel. KPK juga harus mengoptimalkan tanggung jawabnya dalam hal koordinasi dan supervisi.

"Karena UU mengistimewakan KPK punya kewenangan itu. Supervisi koordinasi dengan lembaga-lembaga lain. Lembaga penegakan hukum lainnya. Nah, ini yang kita harapkan KPK juga untuk bisa memaksimalkan tanggung jawab, kewenangan dia dengan melibatkan polisi dan jaksa," tutur Tama.

"Harus sinergi karena itu perintah UU," imbuhnya.


Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya bisa melakukan operasi tangkap tangan (OTT) setiap hari jika jumlah personelnya cukup. Agus menyebut diduga masih ada pejabat negara yang terlibat korupsi.

"Kalau KPK tenaganya cukup hari ini, kita melakukan OTT tiap hari bisa. Hampir semua bupati dan banyak pejabat yang masih melakukan tindak pidana, seperti yang kita saksikan pada saat kita tangkap para bupati (yang pernah ditangkap saat OTT sebelumnya)," kata Agus di gedung penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).


Saksikan juga video 'Ketua KPK: Banyak Pejabat Korup, Kadang yang Ketangkap Itu Sial':

[Gambas:Video 20detik]

(mae/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads