"Iya saya kira itu langkah yang kurang tepat dan arogan. Ini kan situasi lagi panik, tahu nggak Lion Air itu ketika orang nyebut bom dalam pesawat? Mereka kan dalam pesawat itu tempat yang tertutup sehingga mereka tentu panik," kata Syarif kepada wartawan, Rabu (30/5/2018).
Menurut Syarif, pembuka jendela darurat itu semata-mata ingin menjalankan prosedur penyelamatan karena ada informasi bom, meski itu ternyata hanya candaan penumpang yang tak bertanggung jawab. Syarif bahkan mengatakan Lion Air harusnya mengapresiasi gerak cepat penumpang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Lion Air melaporkan pembuka jendela darurat itu karena menganggap informasi bom tak bisa dijadikan alasan semata-mata penumpang itu untuk melakukan tindakannya. Penumpang itu disebut merusak fasilitas pesawat.
Bagi Syarif, alasan Lion Air tak dapat diterima. Syarif bahkan meminta penumpang yang dilaporkan Lion Air melapor balik.
"Bukan merusak fasilitas, memang itu kan pintu darurat. Pintu darurat itu kan dibuka dalam kondisi yang sangat darurat, wajar mereka membuka itu. Kenapa Lion nggak buka pintu depan secepatnya supaya mereka pada bisa keluar?" ucapnya.
"Iya (laporkan balik), ada motif apa. Atau Lion memang ada skenario dengan penumpang yang bersangkutan yang mengatakan bom, bawa bom?" jelasnya.
Sebelumnya, Lion Air melaporkan penumpang yang membuka jendela darurat dengan kode penerbangan JT 687 rute Pontianak-Jakarta. Penumpang itu dipolisikan karena diduga telah merusak fasilitas pesawat.
"Penumpang yang diduga melakukan tindakan merusak pesawat telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5).
Video 20Detik: Ada yang Ngaku Bawa Bom, Penumpang Lion Berlompatan dari Sayap
(gbr/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini