Melihat SD Sorongan 2, Sekolah 'Laskar Pelangi' dari Pandeglang

Melihat SD Sorongan 2, Sekolah 'Laskar Pelangi' dari Pandeglang

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 12:56 WIB
Foto: Siswa di SDN 2 Sorongan Pandeglang Banten
Pandeglang - Terletak di desa Curug, Cibaliung, Pandeglang, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sorongan 2 dibangun dari bilik bambu dan beratapkan rumbia. Total muridnya hanya ada 24 orang. Mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 4. Bak sekolah di kisah Laskar Pelangi.

Perjuangan ke sekolah ini pun cukup lumayan. Ada dua sungai besar yaitu Cibaliung dan Cikalong yang mebuat sekolah ini terisolir. Jika kedua sungai itu meluap, sekolah kadang diliburkan karena rakit yang hanyut atau banjir.

Melihat SD Sorongan 2, Sekolah 'Laskar Pelangi' dari PandeglangFoto: Siswa di SDN 2 Sorongan Pandeglang Banten
Di SD ini, hanya ada dua ruangan dengan satu papan tulis. Lantainya pun hanya dari tanah dan bilik yang bolong di mana-mana. Beberapa meja bahkan reot. Tidak ada perpustakan apalagi buku pelajaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu ruangan digunakan kelas 1 dan kelas 3 SD. Ruangan yang lebih besar digunakan untuk kelas 4 yang jumlah muridnya ada 13 orang. Satu papan bor untuk menulis hanya ada satu, di sampingnya ada meja guru yang juga sudah ringkih.

Baca Juga: Jejak Langkah Ekspedisi Banten Selatan

Saat ini, SD Sorongan 2 hanya diajar oleh dua orang. Satu guru merangkap sebagai kepala sekolah dijabat oleh Pak Murtani yang 5 bulan lagi akan pensiun. Ia dibantu oleh saudaranya bernama Diah yang kebetulan membantu mengajar bergantian.

Melihat SD Sorongan 2, Sekolah 'Laskar Pelangi' dari PandeglangFoto: Siswa di SDN 2 Sorongan Pandeglang Banten
Pada saat penerimaan murid baru, ada 5 orang siswa kebetulan mendaftar. Namun sayang, saat ini kelimanya tidak dapat hadir ke sekolah karena memang lokasinya yang terpencil dan terisolir. Satu orang bernama Ayu yang saat ini sendirian duduk di kelas 2, terpaksa diturunkan kembali ke kelas 1.

Murtani, kepala sekolah SDN Sorong 2 bercerita, sekolah ini seingat dia dibangun pada tahun 2014. Sekolah ini diharapkan dapat membantu pendidikan warga kampung Leuwi Malang yang kondisinya jauh dan terisolir. Ia bersama warga gotong royong membuat gubuk yang difungsikan untuk kepentingan pendidikan. Karena jika tidak dibangun sekolah, warga dan siswa jika harus jalan berkilo-kilo meter ke daerah Cikeuik atau ke SDN Curug. Itu pun harus melewati hutan belanara dan sungai yang lebar.

"Makanya dibuat sekolah ini daripada jauh. Riskan tiap hari naik perahu, kalau musim kemarau enak. Saya juga takut kalau ke sini," kata Murtani kepada detikcom, Pandeglang, Banten, Kamis (20/7/2017). (bri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads