Alasan Zulkifli Buka Peran JK di Pilgub DKI: Harus Jujur Apa Adanya

Alasan Zulkifli Buka Peran JK di Pilgub DKI: Harus Jujur Apa Adanya

Hary Lukita Wardani - detikNews
Rabu, 03 Mei 2017 13:45 WIB
Zulkifli Hasan / Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Ketum PAN Zulkifli Hasan buka-bukaan soal peran Wakil Presiden Jusuf Kalla saat penentuan calon di Pilgub DKI. Zulkifli mengaku blak-blakan karena harus jujur dalam berpolitik.

"Kan harus jujur apa adanya," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).

Zulkifli memang menceritakan soal detik-detik penentuan calon penantang Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017. Saat itu, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Gerindra, PKS memutar otak dan menyeleksi nama-nama untuk diusung bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat itu, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menawarkan Agus, Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyanggupi tawaran SBY, asalkan Sandiaga diusung sebagai calon gubernur. Sandiaga sempat menemui Zulkifli, dan menyatakan kesediaannya maju sebagai cawagub, tetapi ia menginginkan SBY bertemu Prabowo terlebih dahulu.

"Nah saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY ketemu mesti ada jaminan 5 tahun selesai. Kira-kira itu pak isinya. Sehingga tak jadi ketemu. Sudah putus AHY. Di sini ya udah Sandi sama Mardani. Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh nggak ngaku, saya dengar kok telponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubahlah," kata Zulkifli pada Selasa (2/5).

Kemudian, Prabowo menyetujui Anies-Sandi dan Koalisi Cikeas mengusung Agus-Sylvi. Pilgub DKI putaran pertama bergulir dan perjalanan Agus-Sylvi kandas. Zulkifli juga menceritakan pertimbangan-pertimbangan di balik dukungannya ke Anies-Sandi di putaran kedua.

Pada akhirnya, Anies-Sandiaga dinyatakan menang dalam Pilgub DKI putaran kedua. Anies-Sandiaga meraup perolehan suara 57,96 persen, sedangkan Ahok-Djarot memperoleh 42,04 persen. (imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads