Arifin menyampaikan, para ulama tidak mungkin akan melakukan makar (menggulingkan pemerintahan yang sah) dalam aksi demo nanti, seperti yang dikhawatirkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Setahu ustad para ulama tidak (melakukam makar), mungkin yang lain. Tumpangan yang lain, penumpang yang lain," ujar Arifin usai memimpin doa dan dzikir bersama di Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Kota Depok, Selasa (22/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah itulah yang harus ditindak, wajib polisi menindak penumpang-penumpan gelap, provokator-provokator yang mengacaukan NKRI," tegas Arifin.
Arifin mengatakan, aksi demo 2 Desember nanti itu tidak sama dengan aksi demo 4 November lalu. Dalam aksi demo itu nanti, menurut Arifin, akan lebih banyak berdoa dan berdzikir.
"Beda dengan yang kedua, tokoh-tokoh politik tampil, orasi. Ini enggak ada, hanya solat, duduk tegap lalu mendengarkan pembacaan maulid, dzikir dan doa," pungkas Arifin.
(mei/tfq)











































