"Kami juga enggak tahu kalau Ahok bakal ditolak dan itu hak publik juga," kata Taufik di posko pemenangan Anies-Sandiaga, Jl Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta, pada Rabu 16 November 2016.
Taufik kemudian memberikan usulan kepada Ahok. "Saya kira kalau pihak kami ditolak dalam satu wilayah, Undang-undang menawarkan dalam bentuk lain, jadi kreatif. Misal ditolak kenapa nggak bikin kampanye tertutup, di ruangan, 1.000 orang misalnya, orang diundang kalau orang diundang kan sudah punya hati kan, kampanye tertutup, dialogis," papar Taufik yang partainya mengusung cagub cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini di Pilkada DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya Ahok, blusukan Djarot juga jadi sasaran penolakan sekelompok orang. Djarot didemo saat mengunjungi Mampang, Jakarta Selatan dan Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Padahal, kehadiran Djarot disambut baik warga setempat. Warga bahkan menyebut pendemo tersebut bukan warga dari wilayah itu.
"Enggak (khawatir), tadi saya sampaikan bahwa kami ini dijamin undang-undang. Sama sekali tidak takut," kata Djarot.
(aan/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini