Gatot mengatakan TNI juga turut serta dalam operasi penggerebekan gudang narkoba oleh BNN di kawasan Kosambi, Tangerang. Sindikat tersebut sudah diintai selama dua minggu.
"Kemarin di Tangerang, Kosambi, jadi sudah lama BNN bekerja sama dengan TNI, kita siapkan tim khusus juga, yang tak terlihat, dengan BNN," ungkap Gatot usai mengisi kuliah umum di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada anggota kami TNI, yang saya katakan bahwa bisnis ilegal itu selalu berdekatan dengan aparat, baik itu kepolisian maupun TNI sendiri. Ada anggota saya yang melindungi narkoba, ya ditembak, ya dikuburin, mau apa lagi?" terang Gatot.
Panglima TNI mengatakan sanksi tegas selalu diterapkan bagi prajurit yang terlibat dalam narkoba. Gatot menyatakan tidak ada ampun bagi anggota TNI terkait hal ini.
"Sejak awal saya peringatkan saat saya menjabat, saya perang sama narkoba. Sekali lagi TNI tidak mengenal rehabilitasi, begitu ada yang terlibat narkoba setelah dihukum ada hukuman tambahan, pecat," tegas jenderal bintang empat itu.
Baca Juga: Gudang Narkoba di Kosambi Digerebek, 2 Kurir Ditembak Mati BNN
Dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa UI, Gatot juga sempat menyinggung soal masalah narkoba. Ia mengatakan narkoba sebagai salah satu ancaman bagi negara.
"Saya nyatakan perang terhadap narkoba. Kalau ada TNI yang ada (narkoba), laporan ke saya, saya habisi (pecat). TNI tidak mengenal rehabilitasi. Ada yang terkena, pecat," ujarnya.
Bahkan mantan Pangkostrad ini meminta Kepala BNN Komjen Budi Waseso untuk tidak segan-segan menindak prajuritnya yang terlibat dengan narkoba. "Pak Buwas kalau jagoan, kalau ada TNI yang pakai, sikat saja," imbuh Gatot. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini