Tim Ahok Siap Islah, Munarman: Jangan Mau Dibohongi

Tim Ahok Siap Islah, Munarman: Jangan Mau Dibohongi

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Senin, 14 Nov 2016 14:50 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menjelang gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), timses cagub DKI incumbent itu menawarkan islah dengan FPI dan para ulama yang demo 4 November. Lalu bagaimana jawaban FPI?

"Jangan mau dibohongi," jawab Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman saat dikonfirmasi wartawan, Senin (14/11/2016).

Munarman juga tak mau menjawab saat dikonfirmasi soal ajakan untuk mediasi dari kubu Ahok. "Jangan mau dibohongi oleh penista agama," jawab Munarman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya diberitakan tim sukses Ahok sudah membuka pintu islah Imam Besar FPI Habib Rizieq dan para ulama yang ikut turun ke jalan pada 4 November 2016 lalu.

"Kami sebenarnya tidak merasa musuhan dengan kelompok lain termasuk dengan yang melakukan aksi 4 November. Tapi kami menganggap kalau kita memang mau islah, paling utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini penegakan hukum harusnya dijadikan panglima," kata manajer kampanye Ahok, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Senin (14/11/2016).

Dalam kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok, menurut Toni, tak perlu kecaman berlebihan. Kalau memang mau islah, maka semua pihak harus mempercayakan penuntasan kasus ini kepada pihak berwajib. Pihak berwajib juga diharapkan tidak terintimidasi dari pihak manapun, apalagi Presiden sudah menegaskan tidak mengintervensi kasus ini.

"Dan kalau Pak Ahok tersangka dan itu keputusan yang dilakukan kepolisian ya kami akan menerima dan kami juga meminta sebaliknya kalau Pak Ahok secara legal formal tidak melakukan penistaan agama yang diterima," kata Toni yang juga Sekjen PSI ini.

Selain menawarkan islah, kubu Ahok juga bersedia mediasi untuk menyejukkan suasana. Mereka siap melakukan pertemuan-pertemuan demi menjaga kebhinnekaan.

(van/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads