Menhan: Kalau Ada yang Memusuhi Presiden, Saya Bempernya

Menhan: Kalau Ada yang Memusuhi Presiden, Saya Bempernya

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 11 Nov 2016 14:38 WIB
Menhan dan ulama-ulama (Foto: Haris Fadhil/detikcom)
Jakarta - Menhan Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat untuk tidak memusuhi Presiden Jokowi. Namun dia bersiap untuk berada di garda terdepan mengamankan Presiden Jokowi.

"Wah, Presiden itu panglima tertinggi masak mau memusuhi Presiden. Udah nggak betul itu (memusuhi), pengkhianatan itu. Kalau ada yang memusuhi presiden, saya bempernya," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016)

Menurut Ryamizard, Presiden harus dihormati. Jika Presiden tidak kita hormati siapa lagi yang menghormati Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah bicara dengan Gus Dur, Megawati juga dulu. Kalau masalah Presiden tidak boleh terganggu masalah keselamatannya. Itu yang harus dipegang. Tapi masalah politik, hukum tidak semua bisa menghadapi itu termasuk saya," kata Ryamizard.

Dalam kesempatan itu, Ryamizard meminta masyarakat untuk tidak mencampur adukkan agama dan politik. Masalah agama jangan dibawa ke politik begitu juga sebaliknya.

"Saya minta jangan campur adukkan agama dan politik!" ucap Ryamizard.

Menurut Ryamizard, urusan agama dapat dipastikan kebenarannya karena berasal dari Tuhan. Sementara urusan politik bisa saja manusia salah.

"(Urusan agama) Itu dari Tuhan, pasti tidak ada yang salah. Nah politik ini ada yang benar dan kadang ada yang tidak benar jadi jangan dibalik-balik. Agama landasannya politik itu saya bilang tidak benar. Politik itu landasannya agama baru itu politik benar," tutur Ryamizard.

Ryamizard berharap ulama menjaga kedamaian dengan menyampaikan kebenaran. Pihaknya juga harus menjaga kesatuan dan persatuan.

"Yang benar katakan benar, yang salah ya katakan salah," imbuhnya. (nwy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads