Itulah makna Hari Sumpah Pemuda bagi dr Benediktus Andries dalam pesan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (28/10/2016). Pria yang akrab disapa Andries tersebut bekerja sebagai peneliti di Pusat Penelitian Malaria Timika di Kabupaten Mimika, Papua.
Baca: Benediktus Andries, Dokter Muda yang Ingin Tingkatkan Kualitas Anak Papua
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya saat ini bentuk perjuangan kita demi tanah air kita ialah dengan berusaha sebaik mungkin memberikan sumbangsih positif bagi bangsa ini dalam bentuk apapun sesuai dengan profesi dan kemampuan kita," ujar pria 27 tahun ini.
Poin kedua, lanjut Andries, tentang berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia. Menurut Andries, poin tersebut saat ini perlu diberikan penekanan, karena pada poin ini terkandung penegasan bahwa Indonesia lahir dari kemajemukan dalam hal suku, ras, agama dan golongan.
"Oleh sebab itu, apabila kita menghargai tanah air kita, maka tidak semestinya ada isu terkait SARA yang menjadi halangan serta memecah-belah persatuan bangsa kita, karena pada hakikatnya kita semua adalah satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia," jelasnya.
Poin ketiga tentang menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Andries menilai hendaknya kita tidak melupakan jati diri bangsa yang memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
"Pada saat ini tidak sedikit anak yang dididik dengan mempelajari berbagai macam bahasa daerah/asing sedari usia dini, namun apabila kita benar menghargai dan mencintai tanah air ini, hendaknya setiap warga Indonesia harus mampu terlebih dulu dalam memahami dan berbicara bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing," tuturnya.
Baca: Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Bahasa Persatuan
Lalu apa saran Andries untuk pemuda Indonesia terkait semangat sumpah pemuda?
"Kemerdekaan yang kita nikmati hingga saat ini adalah sebuah warisan yang dititipkan kepada kita dengan bayaran darah, keringat dan air mata dari leluhur kita yang mengedepankan persatuan dan kesatuan. Marilah kita menjalani hidup kita dengan melakukan hal yang terbaik dari apa yang kita miliki, agar kelak generasi mendatang, masih dapat melihat bahwa waktu tidaklah mengikis semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," imbaunya.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini