Ahok memilih menyerahkan kepada Cawagub Djarot Saiful Hidayat menyampaikan pidato politik kepada pendukungnya. Terkait atau tidak, namun setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang Ahok banyak bicara ke publik, kini mantan Bupati Belitung Timur itu mulai irit bicara.
Baca juga: Ketika Megawati Larang Ahok Layani Pertanyaan Wartawan
Selain karena larangan Megawati, seorang anggota tim pemenangan juga membisikkan bahwa Ahok memang diminta mengurangi bicara. Ini adalah sebuah strategi. Alasannya gaya bicara Ahok yang ceplas-ceplos rentan dimanfaatkan oleh lawan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau bukan strategi, mengapa Ahok tak pidato sendiri?
Jawabannya, kata Ahok, karena Djarot memiliki kemampuan berpidato yang lebih bagus dari dirinya. "Kan Djarot pidato lebih hebat. Yang penting pesannya sampai," kata Ahok.
Hal serupa juga sempat ditanyakan kepada Djarot. Cawagub petahana itu malah bertanya balik kepada wartawan apakah pidato yang ia sampaikan semalam bagus.
"Bagus ya? Enggak, itu mendadak aja. Spontan semua. Bagus enggak tapi? Enggak pakai teks," kata Djarot di Pasar Bendungan
Hilir, Jalan Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat.
Dalam pidato di JIExpo pada Selasa (25/10) malam, Djarot menyampaikan kepada pendukung mereka bahwa Pilgub DKI 2017 haruslah disambut dengan kegembiraan dan rasa persaudaraan antar satu sama lain. Ia mengingatkan kepada pendukung mereka untuk tetap tertib dan menjaga kebersihan serta keindahan ibukota.
"Mari kita masuki Pilkada DKI Jakarta ini dengan perasaan riang gembira. Dengan perasaan penuh persahabatan, persaudaraan dan gotong royong," kata Djarot. (nkn/erd)