Sultan membabi buta menyerang polisi dengan golok setelah menempelkan stiker ISIS di Pos Lalu Lintas Jl Perintis Kemerdekaan, Tangerang. Dia akhirnya dilumpuhkan dengan 3 tembakan yang mengenai kaki dan perutnya. Pria pengangguran ini kemudian dibawa ke RSUD Tangerang.
Saat perawatan, Sultan mengaku telah mencuri peluru kakaknya yang berprofesi sebagai polisi. Dia lalu menyerang polisi di pos lalu lintas yang lokasinya berdekatan dengan Yuppentek, Kamis (20/10/2016) sekitar pukul 07.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begini pengakuan pelaku penyerangan Kapolsek:
Baiat ke ISIS di Ciamis
Foto: Istimewa
|
Informasi yang diperoleh detikcom dari sumber terpercaya di kepolisian, pelaku pernah membaiatkan diri ke ISIS pada tahun 2015. Pembaitan dilakukan di sebuah pondok pesantren di Ciamis pimpinan (alm) FA.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan pelaku diduga terkait dengan jaringan ISIS.
"Pelaku diduga ISIS," ujar Kombes Martinus Sitompul, ketika dikonfirmasi, Kamis (20/10/2016).
Ambil Peluru Kakaknya yang Polisi
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
|
"Iya (adik polisi), paling kecil. Abang saya benci malah," kata Sultan di kamar perawatan di rumah sakit, Kamis (20/10/2016).
Sultan mengaku telah mencuri peluru milik kakaknya. Dia kemudian menyerang polisi untuk merebut senjata.
"Iya saya ambil, dia nggak tahu tapi. Biar saya dapat senjata," jelasnya.
Polri mengatakan penyerangan terhadap 3 orang polisi dilakukan pelaku tunggal. Belum ada indikasi ada pihak lain yang membantu aksi pelaku.
"Diduga pelaku tunggal, belum ada informasi terkait ada pihak-pihak lain. Kita belum bisa pastikan lebih lanjut apakah dia terkait jaringan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri.
'Perangi' Ansor Thogut
Foto: Istimewa
|
Sultan mengakui dia telah mencuri peluru milik kakaknya. Kakak Sultan merupakan seorang anggota polisi.
"Iya. Saya ambil. Dia nggak tahu tapi. Biar saya dapat senjata," kata Sultan di sebuah ruangan perawatan di rumah sakit, Kamis (20/10/2016).
Senjata yang diincar Sultan akan digunakan untuk membunuh orang lain. Pemuda pengangguran itu menyebut ingin membunuh 'Ansor Thogut'.
"Iya (untuk bunuh), Ansor Thogut," tuturnya.
'Ansor Thogut' adalah sebutan untuk kaum kafir. Kelompok-kelompok radikal biasa menggunakan istilah ini untuk menyebut pihak lawan.
Halaman 2 dari 4