Informasi yang diperoleh detikcom dari sumber terpercaya di kepolisian, pelaku pernah membaiatkan diri ke ISIS pada tahun 2015. Pembaitan dilakukan di sebuah pondok pesantren di Ciamis pimpinan (alm) FA.
Penyerangan terjadi pada Kamis (20/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Pelaku turun dari motor kemudian menempelkan stiker ISIS di pos lalu lintas yang kemudian ditegur oleh anggota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Tangerang Kompol Effendi mencoba mengamankan pelaku. Namun Effendi pun ditusuk di bagian dada.
Hingga akhirnya Effendi melepaskan tembakan tiga kali ke arah pelaku yang mengenai di bagian perut, kaki dan paha.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan pelaku diduga terkait dengan jaringan ISIS.
"Pelaku diduga ISIS," ujar Kombes Martinus Sitompul, ketika dikonfirmasi, Kamis (20/10/2016).
Sementara itu, pelaku Sultan dalam pengakuannya mengaku sengaja menyerang polisi untuk merebut pistol. Senjata yang diincar Sultan akan digunakan untuk membunuh orang lain. Pemuda pengangguran itu menyebut ingin membunuh 'Ansor Thogut'.
"Iya (untuk bunuh), Ansor Thogut," kata Sultan di sebuah ruangan pemeriksaan di rumah sakit.
'Ansor Thogut' adalah sebutan untuk kaum kafir. Kelompok-kelompok radikal biasa menggunakan istilah ini untuk menyebut pihak lawan. (mei/Hbb)