Junaidi yang pada pagi tadi mengantar es batu ke kantin di dalam Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Yuppentek melihat sedikit rangkaian penyerangan. Saat hendak keluar, mobil pria berusia 23 tahun itu dihentikan oleh seorang polisi. Penyerangan terjadi di pos lalu lintas yang ada di depan kampus STISIP Yuppentek.
"Pas mau keluar disuruh mundur polisi. Saya kira ada rame-rame ada tawuran, ternyata bukan. Dia nempel stiker di pos polisi, ditanya sama polisi identitasnya. Bukannya ngeluarin STNK, malah ngeluarin pisau," ungkap Junaidi di lokasi kejadian, Jl Perintis Kemerdekaan, Tangerang, Kamis (20/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menyerang polisi di pos polisi, pelaku disebut Junaidi kabur masuk ke dalam kampus. Ia langsung ditembak oleh Kapolsek meski Effendi juga menjadi korban penyerangan.
"Dia lari ke dalam kampus. Terus akhirnya ditembak sekitar 3 kalian. Di motornya ada tulisan ISIS kecil. Stiker kecil," jelas Junaidi.
![]() |
Motor pelaku Honda Beat bernopol B 6873 CUF dari lokasi sudah dibawa oleh polisi dengan mobil pikap. Olah TKP juga sudah selesai dilakukan.
Sultan diketahui kini dalam keadaan kritis di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Sementara itu Effendi dan 2 anak buahnya yang terluka pun dibawa ke RS Siloam Tangerang untuk menjalani perawatan. Satu di antaranya sudah diperbolehkan pulang. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini