Musababnya adalah retak di sejumlah dinding dan tiang dari Rusun. Keretakan itu lambat laun kian parah. "Dulu retaknya nggak separah ini tapi sekarang jadi begini makin lebar terus. Seolah-olah betonnya mekar makin lebar," kata Wajri yang juga ketua RT 8 RW 9 di Rusun Jatinegara Barat dalam perbincangannya dengan detikcom Selasa (18/10/2016).
![]() |
Wajri dan keluarganya tinggal di lantai 10 di tower A. Penghuni, kata Fauzi, kian tambah khawatira saat terjadi gempa bumi beberapa waktu lalu. Dia sendiri merasa goncangan itu terasa kuat di lantai 10.
"Akhirnya warga pada panik dan turun ke bawah. Mulai saat itu ini bangunan banyak yang retak. Kalau di lihat dari sisi luar itu tower B terdapat plesteran buat nutupi keretakan," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tinggal di lantai 10, kalau dibilang bocor mungkin tidak separah lantai 16, karena hanya bocornya di kamar mandi itupun karena rembesan dari kamar mandi di unit atas," kata Wajri.
![]() |
Rembesan air juga dirasakan oleh Nafis yang tinggal di lantai 9. "Ya kondisinya jadi seperti ini, tembok itu pada berjamur dan keropos," kata dia sambil menunjukkan salah satu dinding yang keropos di unitnya.
Pengelola Rusunawa Jatinegara Barat mengakui adanya unit Rusun yang bocor dan retak pada bagian bangunan. Perbaikan sendiri tidak dapat berjalan maksimal lantaran pengelola tidak memiliki anggaran renovasi.
"Memang betul apabila dibilang ada bocor khusunya di lantai 16 itu. Sebetulnya bocor itu karena lapisan dak di atas itu, sehingga ketika air hujan langsung rembes ke tembok," kata Kabag Tata Usaha Rusunaw Jatinegara Barat, Sarkim Sukarya ketika dikonfirmasi, Selasa (18/10/2016).
(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini