"Iya kursi kayak gini enggak nyaman, pegal. Apalagi saya sedang hamil," ujar warga Citayam, Depok, Dwi Puji Rahayu (28) saat ditemui di Stasiun Pasar Minggu, Jaksel, Kamis (12/10/2016) malam.
Dwi tengah hamil tua yang usia kandungannya sudah 8 bulan jalan. Dwi harus bersabar duduk di 'kursi jemuran' saat menunggu kereta tiba. Untung saja Dwi masih lincah. Mendekati kelahiran anak keduanya, Dwi memang membiasakan banyak berjalan agar proses persalinannya lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi saat itu baru pulang berkunjung ke rumah saudaranya di Pasar Minggu. Sambil kereta tiba, Dwi dan suaminya, Apri Widianto (30) serta satu anaknya yang berusia 1 tahun 3 bulan harus bersandar di 'kursi jemuran'.
![]() Foto: Stasiun Pasar Minggu (Mei/detikcom) |
Sejak beberapa waktu, Stasiun Pasar Minggu memang mengganti bangku panjang yang terbuat dari baja bekas rel dengan 'kursi jemuran'. Hanya tinggal tersisa satu bangku panjang yang berada di ujung selatan di peron yang mengarah ke Bogor.
Dwi sempat duduk di bangku panjang itu sambil menunggu suaminya yang datang belakangan. Tetapi, dia dan suaminya serta anak sulungnya kemudian memilih bergeser ke sisi utara untuk menunggu kereta tiba.
"Kita terpaksa bergeser ke sini karena pintu keluar Stasiun Citayam adanya di sisi utara. Biar lebih cepat juga turunnya kalau nunggu di ujung sini," ujar Apri.
Apri berharap, bangku untuk beristirahat di peron kembali seperti sedia kala. "Kalau keretanya telat kan kita pengen duduk juga, pegal kalau berdiri terus. Sudahlah di kereta juga berdiri kalau penumpangnya banyak," tutur Apri.
Keluhan soal kursi 'jemuran' yang tak ramah pada ibu hamil ini sudah diprotes lama sejak Juni 2016, setelah beberapa stasiun mengganti kursi dengan model 'jemuran'. Para pecinta kereta yang tergabung dalam KRL Mania ramai mengkritisi terobosan pihak commuter line itu.
Namun Dirut PT Kereta Commuter Line Jakarta (KCJ) M Nurul Fadhila pada Kamis (11/8) lalu pernah menyebut hanya sedikit penumpang yang mengeluh.
"Sudah sering kita dengar keluhan tentang itu. Filosofinya begini, menurut saya ini kan teman-teman bukan tidak mewakili ya, tapi persentasenya kecil penumpang yang mengeluh," tegas Fadhil di Cawang, Jakarta, Kamis (11/8/2016).
![]() Foto: Kursi 'jemuran' di stasiun pasar minggu (Mei/detikcom) |













































