Buni Yani mengatakan dirinya dekat dengan Anies sewaktu di Amerika Serikat (AS). Buni saat itu menjadi jurnalis VOA di Washington DC dan pada saat bersamaan Anies dan Sandiaga Uno juga sedang kuliah di Washington.
"Jadi ini kami hanya pertemanan biasa, sama seperti orang Tegal tinggal di Jakarta apa enggak boleh kita dekat?" ujar Buni Yani saat dihubungi, Sabtu (8/10/2016) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi jangan kaitkan ini dengan video yang saya unggah," ucapnya. "Persoalan video ini jangan dikaitkan ke macam-macam," tegas dia.
(Baca juga: Polisikan Akun FB Buni Yani, Tim Ahok: Sebelumnya Dia Pendukung Ahok)
Buni Yani dilaporkan relawan Ahok dari Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) pada Jumat (7/10) ke Mapolda Metro Jaya. Pelapor menyebut Buni sengaja memotong video Ahok menjadi 31 detik dari total durasi utuh selama 1 jam 48 menit.
Terkait persoalan ini Ahok sebelumnya menjelaskan, ada pihak yang sengaja untuk menebar kebencian serta provokasi lewat penggalan video yang dipotong dan disebarkan lewat media sosial terkait ayat Alquran tersebut.
"Kalau kalian ngikutin video kan jelas. Saya tidak mengatakan penghinaan Alquran. Saya tidak mengatakan Alquran bodoh. Saya hanya katakan kepada masyarakat di Pulau Seribu jangan kalian kalau dibodohi oleh orang rasis pengecut menggunakan ayat suci itu dengan tujuan milih saya, silakan jangan milih," ujar Ahok di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/10). (rvk/fdn)











































