Aneka Cerita tentang Dodi, 'Orang Kepercayaan' Dimas Kanjeng yang Diburu Polisi

Sultan Penyimpan Mahar

Aneka Cerita tentang Dodi, 'Orang Kepercayaan' Dimas Kanjeng yang Diburu Polisi

Muhajir Arifin - detikNews
Jumat, 07 Okt 2016 12:56 WIB
Rumah Dodi Wahyudi di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)
Pasuruan - Dodi Wahyudi (34) belum terlacak. Di rumahnya, Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, yang tertinggal hanya jejak dan cerita dari tetangga dan kenalan. Seperti apa cerita mereka?

Jumat (7/10/2016), rumah megah Dodi dan keluarga sepi. Tak ada tanda-tanda aktivitas di dalam rumah tiga lantai yang menjulang tinggi itu. Pagar terkunci rapat, demikian juga pintu rumah. Hanya suara air mancur di depan rumah yang memecah sepi.

Tetangga menutup diri. Sejumlah orang yang awalnya berada di luar rumah langsung masuk dan menutup pintu. Beberapa tetangga yang baru datang juga langsung masuk ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Dodi sedikit terkuak melalui Kepala Desa Gunung Gangsir, Dewi Noer Alifah. Menurut Dewi, Dodi kerap jadi donatur dalam setiap kegiatan desa seperti peringatan 17 Agustus. "Warga menghormatinya karena ringan tangan," kata Dewi ditemui di kantornya.

Foto: Muhajir Arifin/detikcomRumah Dodi di Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)

Meski belum tercatat sebagai penduduk Desa Gunung Gangsir, ayah satu putra tersebut merupakan orang terpandang. Empat tahun memperistri perempuan Desa Gunung Gangsir, Dodi belum memiliki KTP setempat.

"Mas Dodi memang belum tercantum sebagai warga sini. Istrinya yang asli sini," jelas Dewi.

Meski bukan warga asli, ia terlibat dalam berbagai kegiatan. Pria 34 ini bahkan terlibat dalam pemenangan calon dalam Pilkades.

"Mas Dodi pendukung saya saat pilkades bulan 12 lalu (Desember 2015)," kata Dewi.

Dewi mengatakan, Dodi juga sempat ikut rapat-rapat dalam tim pemenangan. Ia juga membantu mengumpulkan massa. Disebut pula Dodi menyumbangkan hewan ternak untuk pesta kemenangan Dewi.

"Pertama kenal satu minggu sebelum pemilihan, Mas Dodi ikut rapat tim sukses," jelas Dewi yang terpilih sebagai kades dalam Pilkades Serentak Desember 2015 lalu.

Meski mengaku kenal dan beberapa kali datang ke rumah Dodi, Dewi mengaku tidak pernah diiming-imingi 'bisnis' penggandaan uang. Ia juga menyebut Dodi tidak pernah secara langsung mengajaknya menjadi pengikut Dimas Kanjeng, meski Dodi beberapa kali sempat menunjukkan koper berisi uang melalui pesan WhatsApp.

"Nggak pernah diajak seperti itu," pungkasnya.

Rumah Dodi di Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)Rumah Dodi di Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)

Keterlibatan aktif Dodi memenangkan calon kepala desa juga dikonfirmasi Kapolres Pasuruan AKBP M Aldian. "Dari foto-foto yang didapat anggota, saat pilkades dia pasang sejumlah baliho dukungan dengan foto membawa banyak uang," kata Aldian.

Dodi disebut-sebut membawa uang Rp1 triliun dari pengikut Dimas Kanjeng. Pria asli Kecamatan Leces, Probolinggo, ini tak terlihat sejak Dimas Kanjeng terjerat kasus dugaan pembunuhan dan penipuan modus penggandaan uang.


Halaman 2 dari 2
(bdh/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads