Dari segmen pendapatan, Agus dan Sylvi unggul di pemilih berpendapatan rendah (di bawah Rp 999 ribu) dengan perolehan sebanyak 21,9 persen. Kemudian disusul oleh pasangan Ahok-Djarot di 18,8 persen dan pasangan Anies-Sandiaga yang memperoleh 15,6 persen.
"Itu bukan sesuatu yang harus kami pestakan, justru kami harus rendah hati dan terus berupaya terbaik untuk semakin dekat dengan masyarakat," ungkap Agus di IS Plaza, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kami pada akhirnya nanti akan jelaskan kepada warga Jakarta, mengapa kami menjadi salah satu alternatif di dalam kontestasi Pilgub ini. Tentunya kita menginginkan berharap Jakarta betul-betul semakin baik," kata dia.
Soal strategi pemenangan, Agus belum mau banyak bicara. Hanya saja pendekatan kepada masyarakat atau meet the people dianggap paling efektif untuk dilakukan.
"Saya pikir semua akan melaksanakan meet and greet the people karena kita harus mendengar langsung harapan dan aspirasi masyarakat, dari semua lapisan dan kalangan," ujar Agus.
"Karena sesuai niat kami Jakarta For All. Untuk semua kalangan, tidak sebagian, semua untuk rakyat. Harus selalu dekat dengan masyarakat. Menyapa mereka, dan mendengarkan aspirasi. Sudah, terus (dilakukan)," imbuh dia.
Baru di kancah politik, Agus bersama Sylviana sudah memperoleh 19,3 persen untuk elektabilitasnya. Mantan Danyon 203/Arya Kemuning itu berjanji akan segera memaparkan gagasan-gagasannya untuk membangun Jakarta.
"Alhamdulillah. Pada saatnya saya akan menceritakan visi misi saya. Nanti ada masa kampanye," sebut Agus.
Meski unggul di segmen wong cilik dan kalangan muda, Agus-Sylvi ternyata juga mengincar segmen lainnya. Termasuk kalangan menengah ke atas.
"Gagasan-gagasan saya yang mudah-mudahan bisa diterima oleh middle class ke atas termasuk dengan kelompok lainnya," pungkas putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
(ear/tor)