"Saya salut sama orang-orang seperti Boy Sadikin, yang bila sudah tidak sependapat dengan keputusan partainya memilih mundur dan berhenti secara hormat. Itu kan lebih gentle," kata Roy saat dihubungi, Selasa (4/10/2016).
Saat ditanya lebih lanjut apakah yang dilakukan Ruhut saat ini tidak gentle, Roy hanya tertawa. "Biarkan masyarakat yang menilailah," jawab mantan Menpora tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ada aturan, ada dalam pakta integritas. Saya tidak usah berkomentar lagi dan saya kira masyarakat sudah tahu kepantasan Ruhut bagaimana. Komisi Pengawasan juga sudah bekerja sekarang, kita tunggu saja," ujarnya.
Roy Suryo juga membandingkan dirinya dengan Ruhut Sitompul. Roy yang dalam timses Agus Harimurti-Sylviana Murni akan bekerja di Bidang IT, mengatakan dirinya lebih senang jadi bagian yang kecil alias behind the screen dalam timses Agus-Sylvi. Sedangkan Ruhut sendiri di timses Ahok-Djarot akan menjadi juru bicara (jubir).
"Kalau saya senang jadi bagian yang kecil alias cukup behind the screen dari Tim Pemenangan Mas Agus-Mpok Sylvi meski posisi di PD sekalu Waketum," tulis Roy dalam pesan singkatnya kepada detikcom.
"Beda dengan RuhSit (Ruhut Sitompul), de Jure masih di PD tapi de Facto di luar," tutupnya. (bis/imk)