Komisi Fatwa MUI Kabupaten Probolinggo, Muhammada Amin, mengatakan temuan yang akan menjadi rekomendasi itu ditemukan setelah melakukan investigasi terhadap mantan santri dan santri aktif maupun dokumen yang didapatkan.
"Meyakinkan dan memperdaya umat adanya bank gaib yang bisa datangkan uang. Adanya bank gaib adalah kedustaan dan sesat," katanya saat ditemui detikcom di rumahnya di Desa Sentong, Minggu (2/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkapkan para santri yang masih bertahan di Padepokan ketakutan untuk meninggalkan karena takut melanggar aturan. Sebelum masuk akan diberikan aturan yang di dalamnya dikatakan jika melanggar aturan akan mengalami sakit sepanjang hidup dan tidak akan bisa mati.
"Kalau seperti ini kan sudah memvonis hidup mati seseorang. Padahal hanya Allah yang menentukan hidup dan mati seseorang. Mereka (santri) ini yang takut mengalami itu sehingga tetap bertahan," imbuhnya.
Tim investigasi MUI Kabupaten Probolinggo mengungkapkan Padepokan Dimas Kanjeng membuat dan mengubah tata cara salat yang diberi nama salat Sulaiman.
Meski salat Sulaiman tersebut dibantah para santri, MUI tetap yakin salat tersebut dilakukan di Padepokan. "Merubah dan membuat tat cara salat, salat Sulaiman. Saya bingung, gimana caranya, kami juga bingung. Silakan membantah tapi itu hasil temuan kami berdasarkan pengakuan santri," tegas Amin. (ze/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini