MUI Probolinggo Duga Ajaran Dimas Kanjeng Sesat dan Menyimpang, ini Indikasinya

MUI Probolinggo Duga Ajaran Dimas Kanjeng Sesat dan Menyimpang, ini Indikasinya

Zainal Effendi - detikNews
Minggu, 02 Okt 2016 12:13 WIB
Foto: M Rofiq/detikcom
Probolinggo - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menemukan dugaan yang sangat kuat Padepokan Dimas Kanjeng melakukan ajaran sesat dan menyimpang.

Komisi Fatwa MUI Kabupaten Probolinggo, Muhammada Amin, mengatakan temuan yang akan menjadi rekomendasi itu ditemukan setelah melakukan investigasi terhadap mantan santri dan santri aktif maupun dokumen yang didapatkan.

"Meyakinkan dan memperdaya umat adanya bank gaib yang bisa datangkan uang. Adanya bank gaib adalah kedustaan dan sesat," katanya saat ditemui detikcom di rumahnya di Desa Sentong, Minggu (2/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa barang bukti untuk rekomendasi juga sudah diserahkan MUI Probolinggo ke MUI Jatim seperti rekaman video pengakuan santri, serta dokumen Padepokan Dimas Kanjeng. "Keterangan tidak hanya dari mantan santri, ada juga pengakuan santri aktif serta dokumen lain yang memperkuat temuan," ungkap Amin.

Ia juga mengungkapkan para santri yang masih bertahan di Padepokan ketakutan untuk meninggalkan karena takut melanggar aturan. Sebelum masuk akan diberikan aturan yang di dalamnya dikatakan jika melanggar aturan akan mengalami sakit sepanjang hidup dan tidak akan bisa mati.

"Kalau seperti ini kan sudah memvonis hidup mati seseorang. Padahal hanya Allah yang menentukan hidup dan mati seseorang. Mereka (santri) ini yang takut mengalami itu sehingga tetap bertahan," imbuhnya.

Tim investigasi MUI Kabupaten Probolinggo mengungkapkan Padepokan Dimas Kanjeng membuat dan mengubah tata cara salat yang diberi nama salat Sulaiman.

Meski salat Sulaiman tersebut dibantah para santri, MUI tetap yakin salat tersebut dilakukan di Padepokan. "Merubah dan membuat tat cara salat, salat Sulaiman. Saya bingung, gimana caranya, kami juga bingung. Silakan membantah tapi itu hasil temuan kami berdasarkan pengakuan santri," tegas Amin. (ze/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads