Ini Alasan Pemerintah Denmark Mau Beri Dana untuk Hutan Harapan di Jambi

Ini Alasan Pemerintah Denmark Mau Beri Dana untuk Hutan Harapan di Jambi

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Rabu, 28 Sep 2016 23:33 WIB
Pemerintah Denmark menghibahkan Rp 40 miliar untuk merestorasi Hutan Harapan (Foto: Yudhistira Amran Saleh/detikcom)
Jambi - Pemerintah Denmark hari ini baru saja menandatangani perjanjian dengan Burung Indonesia. Burung Indonesia merupakan pemilik dari PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI).

Dalam perjanjian itu, Pemerintah Denmark menghibahkan Rp 40 miliar untuk merestorasi Hutan Harapan. Ini merupakan kali ketiga Denmark menghibahkan dananya kepada PT REKI.

Sebelumnya Denmark sudah menghibahkan dana untuk restorasi Hutan Harapan pada tahun 2012 hingga 2015 dengan nilai total hibah Rp 120 miliar. Lantas, apa alasan Pemerintah Denmark menghibahkan dana cukup besar untuk Hutan Harapan ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kami berpikir Hutan Harapan penting untuk dua alasan. Alasan pertama, ini bagian dari hutan tropis dataran rendah yang tersisa di Sumatera, dan mencakup bagian terbesar yakni 20 persen. Kedua, hutan ini menyimpan Co2 dalam jumlah besar sehingga jika hutan ini hilang kontribusi emisi Indonesia akan semakin besar secara global," kata Dubes Denmark untuk RI Casper Klynge di Kawasan REKI, Dusun Kunangan Jaya II, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Batanghari, Jambi, Rabu (28/9/2016).

"Pada sisi lain, ini adalah proyek yang mendemonstrasikan cara baru untuk merestorasi ekosistem. Konsesi restorasi ekosistem membuat hutan tetap lestari sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dengan menjual hasil dari yang tumbuh di hutan," lanjutnya.

Jika restorasi ekosistem di Hutan Harapan berhasil, maka ini akan jadi contoh bagi model replikasi. "Jika Hutan Harapan gagal, itu akan menjadi kegagalan dari seluruh sistem," ucap Casper Klynge.

Pemerintah Denmark selama memberikan dana hibah juga terus memantau secara berkala perkembangan dari Hutan Harapan. Hal itu karena dana hibah dibayarkan oleh pajak warga Denmark.

"Sehingga kami menuntut Indonesia menjalankannya secara baik. Kami juga mengevaluasi setiap enam bulan bahkan kami punya alat yang hampir tiap hari memantau. Jadi kalau ada yang berjalan tidak benar, kami akan langsung lapor ke pemerintah," tuturnya.

Sementara itu, menurut Ketua Dewan Burung Indonesia Ani Mardiastuti, dana hibah Denmark untuk periode ketiga yaitu 2016-2018 ini merupakan yang terakhir. Dana hibah kali ini, lanjut Ani diminta oleh Pemerintah Denmark untuk benar-benar digunakan PT REKI dengan sebaik-baiknya.

"Pak Dubes kemarin bisik-bisik waktu bertemu saya. Katanya kita (Denmark) sudah beri dana selama 3 tahun. Lalu sekarang 3 tahun lagi. Jadi total 6 tahun. Sudah 3 dubes Denmark yang memberi kami dana hibah dengan pergantian 7 Menhut. Dulu namanya masih Menhut (Menteri Kehutanan). Pak Dubes berpesan dana hibah ini harus dimanfaatkan dengan benar demi restorasi ekosistem di Hutan Harapan," jelas Ani Mardiastuti. (yds/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads