"Badan Cyber Pertahanan di Kemhan sudah ada, sudah dua tahun. Kemudian kita sempurnakan sejak tahun lalu biar lebih baik. Ada di Pondok Labu. Mereka pantau dan awasi terus," ujar Ryamizard di Desa Sota, Merauke, Papua, Rabu (21/9/2016).
Menhan menilai tim yang ada di Kemhan tersebut sudah cukup untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui dunia maya. Menurutnya tidak perlu ada badan khusus lain untuk mengatasi persoalan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski nggak terlalu serius, tapi serangan itu terus-menerus . Dulu kita terima belum bisa balas, sekarang kita sudah bisa antisipasi. Selama itu mengganggu pertahanan negara itu tanggung jawab kami di Kementerian Pertahanan," ungkapnya.
"Sudah ada badan khusus di internal, udah ada, semua ada di Kementerian Pertahanan, tinggal kita berdayakan secara optimal," imbuh dia.
(wsn/Hbb)