"Saya tidak tahu. Saya tidak dikasih tahu polisi," ujar Mardoto, ketika dihubungi, Rabu (6/5/2015).
Mardoto dan keluarga yakin Akseyna dibunuh, bukan bunuh diri. "Saya dan keluarga yakin dibunuh. Bukan Ace melakukan diri sendiri," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menurun nilai kuliah biasa dimana-dimana. Tidak ada alasan yang kuat untuk Ace melakukan (pembunuhan) sendiri," kata Mardoto.
Sementara itu, soal polisi yang memanggil grafolog (penganalisa tulisan tangan) dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, Mardoto menghargainya. Namun dari awal dia sudah tidak yakin surat wasiat itu bukan dari tulisan tangan Akseyna.
"Kami 100 persen tidak yakin dari awal," tutur Mardoto.
Sebelumnya, Kapolres Depok Kombes Ahmad Subarkah di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015), mengatakan, ada titik terang mengarah ke pembunuhan atas tewasnya Akseyna.
"Titik terangnya ke pembunuhan ada, tapi kita masih belum berani menyimpulkan itu karena masih belum ada bukti-bukti kuat," ujar Subarkah.
(nik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini