"Kereta misterius, terbang dan tidak ada masinisnya," ujar Kasno ketika ditemui detikcom di rumahnya di Dukuh Mijen, Senin (29/4).
Saat kejadian, Minggu (28/4/2013) sekitar pukul 04.00 WIB, Kasno dan keluarganya tengah tertidur lelap. Terdengar suara gemuruh dan genteng berjatuhan. Dengan kondisi panik, Kasno segera mengevakuasi istri dan satu anaknya agar menjauh dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu masih terdengar bunyi gemuruh suara mesin lokomotif," imbuhnya.
Warga lain, Agus (35), juga terkena dampaknya. Kandang kambingnya rusak akibat serudukan lokomotif. "Untung lagi enggak ada kambingnya. Tapi waktu menyelamatkan diri saya sempat ketiban genteng," ujar Agus.
Lokomotif itu berjalan sendiri dari Depo Stasiun Poncol. Lokomotif tanpa masinis tersebut terus meluncur ke arah barat hingga akhirnya "terbang" di tikungan rel di Dukuh Mijen, Desa Nolokerto, sekitar pukul 04.20 WIB dan terjatuh di lahan dekat sawah tepat di depan rumah Agus.
Dari keterangan warga, jarak antara tikungan rel yang berbelok ke kiri dan lokasi jatuhnya lokomotif mencapai 100 meter. Padahal jalur antara tikungan dan lokasi jatuhnya lokomotif sama sekali tidak rusak. Oleh sebab itu warga sekitar menyebut lokomotif tersebut dengan "kereta misterius".
Humas Daops IV Semarang Surono menyatakan jalur rel dari Stasiun Poncol ke arah barat memang menurun. Lokomotif anjlok ke kanan dan terhempas. Tidak ada korban jiwa dalam persitiwa tersebut.
"Tidak mengganggu jadwal kereta api lainnya. Begitu tahu ada lokomotif anjlok, langsung dikondisikan," imbuhnya.
Saat ini, loko tersebut sudah dievakuasi. Saat detikcom ke lokasi, beberapa petugas berada di lokasi, mengecek rel dan kawasan sekitar.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini