Kondisi tersebut menyebabkan pasokan listrik ke radar putus yang seharusnya diambil alih oleh power backup. Namun pada saat itu kondisi power backup sedang dalam diperbaiki sehingga power backup tidak mampu mengambil alih pasokan listrik.
"Akibatnya, radar melakukan restarting dengan menggunakan pasokan listrik PLN," kata Asisten Manager SIM, Tapor & Humas Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Faizal Indra Kusuma, dalam klarifikasi melalui surat elektronik kepada detikcom, Jumat (28/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faizal menjelaskan, waktu yang dibutuhkan radar kembali beroperasi sekitar kurang lebih 30 menit. Dengan tidak beroperasinya radar selama itu dilakukan pemanduan penerbangan secara non radar (manual) sesuai prosedur operasional yang berlaku.
Aliran listrik ke Bandara Adisutjipto disuplai dari dua penyulang dan dari dua Gardu Induk yang berbeda yaitu penyulang KTN 8 dari GI Kentungan dan penyulang GJN 6 dari GI Gejayan, sehingga dapat dipastikan pasokan listrik PLN ke bandara handal. Dalam kejadian tersebut secara umum operasional
penerbangan tidak terganggu. Penumpang dan pesawat dapat dilayani dengan baik.
"Ke depan jika terjadi hal yang sama, saat ini Bandara Adisutjipto sedang mempersiapkan power backup yang lebih handal untuk radar," tutup Faizal.
(try/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini