Mantan wakil bupati Garut Dicky Chandra menepis dirinya yang memolitisasi kasus Aceng. Sama sekali Dicky tak berminat maju di Pilkada Garut. Dia sibuk syuting. Nah, selaku mantan pasangan Aceng, Dicky pun punya komentar atas mantan kawan seperjuangannya di Pilkada Garut ini.
"Ya saya juga dipermasalahkan, dibilang ikut campur. Tapi kalau saya tidak ikut campur juga kan dia teman saya. Saya perjuangkan juga. Jadi saya harus meluruskan dia, saya harus minta maaf juga kepada masyarakat," terang Dicky seperti dikutip Majalah detik, Senin (3/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah tidak keruan," terang Dicky yang mundur sebagai pendamping Aceng setelah 2 tahun karena merasa tidak sejalan.
Dahulu Dicky maju Pilkada Garut karena Aceng dikenal sebagai sosok sederhana. Aceng dekat dengan petani karena aktif di LSM yang mengurusi petani. Tapi akhirnya, setelah 6 bulan menjabat sebagai bupati, Aceng berubah sikap. Dicky pun pikir-pikir dan akhirnya mundur setelah 2 tahun sebagai wakil bupati.
Masih menurut Majalah detik, kasus ini mencuat setelah Fany mengadu ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPTPPA). Di lembaga itu Fany menceritakan kronologi perkenalan, pernikahan, hingga diceraikan, kepada Ketua Tim Advokasi PPTPPA.
"Kita kasihan dia diceraikan lewat SMS dengan kata-kata yang tidak pantas dikeluarkan oleh pimpinan (bupati)," ujar Rani Permata, aktivis PPTPPA.
Menurut Rani, yang juga istri mantan Wakil Bupati Garut Dicky Chandra, saat datang ke PPTPPA pada awal November 2012, Fany sempat pingsan dan tertekan. Fany memang benar-benar tertekan karena setelah perceraian itu Aceng mengirimkan SMS yang sangat kejam.
"Hai perempuan jahat, aq minta sgla pemberian aq dikembalikan". Demikian antara lain bunyi SMS itu.
Baca artikel lengkap mengenai 'Skandal Nikah Kilat Bupati Garut' di: http://www.majalahdetik.com.
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini