Agar tidak terulang kasus itu, petugas Daerah Kerja (daker) Madinah di Bir Ali harus memastikan semua jamaah turun. Di tempat itu jamaah harus mulai niat ihram dan salat sunat 2 rakaat.
"Kita sudah telusuri sebab-sebab mengapa mereka tidak miqat di Bir Ali. Kita juga sudah mendapat laporan petugas dari Mekkah," ungkap Kepala Seksi Bimbingan Ibadah, Nurudin di kantor Misi Haji Indonesia Madinah, Selasa (2/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu lanjut Nurudin, Kasie Bimbingan Ibadah di Madinah akan terus berkomunikasi dengan ketua kloter dan ketua rombongan baik melalui surat ataupun bertemu langsung. Sementara itu saat latihan manasik haji, mereka juga sudah tahu dan diberitahukan miqat dan niat umroh di Bir Ali.
"Mengapa itu bisa terjadi, bisa jadi mereka tidak tahu kalau tempat itu adalah Bir Ali ketika bis berhenti sebentar dan tidak turun," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daker Madinah, M Sofwan Abdul Djani menambahkan berdasarkan laporan kepala sektor Bir Ali pada hari pertama Minggu (30/9) gelombang pertama pemberangkatan subuh, sebanyak 8 kloter atau sekitar 80 bis jamaah semua masuk di Bir Ali.
"Berdasarkan laporan harian kemarin dari sektor, 8 kloter atau 80 bis itu masuk semua. Siang dan sore hari kloter lainnya tidak ada masalah. Ada kemungkinan bis masuk, tapi jamaah tidak tahu kalau tempat itu adalah Bir Ali tempat miqat," tegas Sofwan.
Menurutnya masalah jamaah embarkasi Surabaya sudah diselesaikan dan jamaah bersedia membayar dam. Namun agar tidak terulang lagi, pihaknya akan mengingatkan kembali kepada ketua rombongan masing-masing sebelum pemberangkatan dari pondokan. Setelah memakai pakaian ihram dari pondokan mereka harus miqat di Bir Ali.
"Bir Ali itu jaraknya dekat sekitar 20-30 menit dari pondokan dan jamaah harus terus diingatkan agar tidak lupa," pungkas Sofwan.
(bgs/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini