"Tim falakiyah kami yang di Cakung, sudah melihat hilal di pukul 17.53 WIB, lama penglihatan 4 menit. Posisi arah kiri atas matahari, miring atas kiri. Karena itu FPI memulai puasa pada hari Jumat, namun kami tetap menghargai perbedaan," ujar salah satu anggota tim falakiyah DPP FPI, Muchsin Alatas, dalam sidang isbat di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).
Selain itu, FPI juga meminta agar pemerintah dapat menyampaikan metode yang dipakai dalam menentukan awal Ramadan secara terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pemantauan hilal dilakukan di beberapa titik di Indonesia, akhirnya pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1433 H jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012.
Keputusan itu dibacakan setelah pembacaan laporan pengamatan hilal oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Ahmad Jauhari.
"Laporan rukyat yang masuk ke pusat sebanyak 38 lokasi. Semuanya menyatakan tidak melihat hilal," ujar Jauhari.
Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Sejumlah tokoh Islam telah hadir di antaranya Ketua Komisi VIII DPR, Ida Fauziah, perwakilan ICMI, Badan Hisab Rukyat, dan perwakilan BMKG. Selain FPI, beberapa perwakilan ormas Islam lain juga hadir seperti Persis, HTI dan PBNU.
(rmd/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini