Mungkin inilah pepatah yang menunjukkan kebiasaan adat ojek di Manokwari, Papua Barat. Jika di Jakarta mangkal di ujung jalan, di ibukota Papua Barat ini, tukang ojek muter-muter keliling kabupaten mencari penumpang bak angkutan umum.
Cara membedakan ojek jenis ini dengan pengendara sepeda motor lainnya pun cukup unik. Tukang ojek menggunakan helm warna kuning yang di belakangnya bernomor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif ojek pun sudah baku seprti angkutan umum saja. Dari Rp 4 ribu hingga Rp 25 ribu, tergantung jauh dekat.
"Sudah ada peraturan bupati yang mengatur tarif," tambah Weah.
Jika ingin menggunakan ojek ini tak perlu mencari di ujung jalan seperti di Jakarta. Cukup berdiri di tepi jalan dan ketika ada pengendara sepeda motor berhelm kuning lalu teriak saja "Ojek!!!".
Tak ayal, ojek yang tak mangkal ini menjadi saingan berat angkutan umum. Apalagi ojek bisa masuk ke gang kecil seperti angkutan umum.
"Lebih murah dan bisa masuk sampai lorong sempit," ujar Fenny, 26, salah seorang pengguna setia ojek helm kuning ini.
(asp/lrn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini