Suara di Bawah 50%, Calon Golkar- NU Pimpin Kota Pekalongan

Suara di Bawah 50%, Calon Golkar- NU Pimpin Kota Pekalongan

- detikNews
Selasa, 07 Jun 2005 14:35 WIB
Jakarta - Perolehan suara pasangan Mohammad Basyir Ahmad-Abu Almafachir tidak terbendung. Meski hanya memperoleh suara 43,45 persen, pasangan yang diusung Partai Golkar dan didukung penuh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) itu akhirnya dipastikan menjadi walikota dan wakil walikota Pekalongan.Kepastian kemenangan Basyir-Abu dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu diketahui setelah hasil penghitungan suara dari 415 tempat pemungutan suara (TPS) masuk ke KPUD."Jumlah suara yang masuk sudah seratus persen. Tapi, ini tetap hasil sementara. Hasil resminya akan ditentukan beberapa hari mendatang," kata Ketua KPUD Pekalongan Hasbullah saat dihubungi detikcom, Selasa (7/6/2005).Jumlah suara yang masuk ke KPUD Pekalongan 129.200 suara, dengan suara sah 119.525 dan tidak sah 9.675. Berikut hasil penghitungan suara selengkapnya:1. Dr Sigit Sumarhein Yanto SH MM-Fredy Wijaya SMHk= 26.556 (22,22 persen)2. Dr H Mohamamd Basyir Ahmad-H Abu Almafachir= 51.934 (43,45 persen)3. Drs Anthony-Drs Hasyim Faza= 13.141 (10,99 persen)4. Drs H Timur Susilo Mirza-H Urip Sunarjo SH MM= 27.894 (23,34 persen)Pasangan Sigit-Fredy diusung PDIP dan PAN. Pasangan Basyir-Abu diusung Partai Golkar yang didukung NU. Pasangan Anthony-Hasyim dicalonkan PKB. Pasangan Timur-Urip diajukan PPP.Dari awal penghitungan sejak Minggu lalu, 5 Juni 2005, pasangan Basyir-Abu memang terus memimpin perolehan suara. Dan hasil terakhir, pasangan ini mendapatkan 43,45 persen suara. Sesuai UU, meski perolehan suara di bawah 50 persen, maka pasangan ini tetap bisa menjadi walikota dan wakil walikota Pekalongan.Menurut Hasbullah, partisipasi masyarakat dalam Pilkada menurun dibanding partisipasi masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Dari daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah 190.130 orang, hanya 129.200 orang yang menggunakan hak pilihnya, atau sekitar 68 persen. Dalam Pilpres 2004, partisipasi masyarakat kota batik ini mencapai 76,34 persen.Menurunnya partisipasi masyarakat ini, kata Hasbullah, terjadi karena beberapa faktor. Antara lain, para pemilih sibuk melakukan usaha ekonomi, pergi ke luar kota, dan para nelayan sedang melaut karena saat ini musim paceklik. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads