Siswa SDN yang berlokasi di RT 02, RW 05 Kelurahan Kali Baru Kecamatan Cilodong, Kota Depok ini harus belajar dengan keterbatasan prasarana dan sarana. Hanya Kelas 6 saja yang menjalani proses belajar di sini. Sedangkan Kelas 1 sampai Kelas 5 terpaksa menumpang kelas di ruang SMPN 6 Depok yang tak jauh dari SD ini. Kelas 1, 2, dan 5 masuk pagi dan kelas 3 dan 4 masuk siang hari.
Prestasi siswa di sini dikabarkan merosot. Dari 56 siswa, yang lulus hanya 1 siswa dan bisa masuk ke SMP berstatus negeri.
"Bila terus dibiarkan dan tanpa adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki sekolah, ini proses belajar mengajar buruk. Buktinya, pada tahun ajaran 2015 banyak siswa di sekolah ini tidak diterima di (sekolah) negeri. Dari 56 siswa Kelas 6 yang lulus tahun ini hanya 1 siswa yang masuk ke SMP negeri," ujar Nasir Ibrahim, guru kelas 6 SDN Kalibaru 6 Depok, Rabu (14/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Penerimaan Siswa Baru pada Tahun 2016 ini, di Kelas 1, SDN 6 Kalibaru ini, hanya mampu menerima 35 siswa. Sempat beredar rumor bahwa sekolah ini tidak menerima murid baru. Sekarang SDN Kalibaru 6 ada hampir 300 siswa yang terbagi menjadi 13 rombongan belajar.
Sejumlah siswa juga berharap kepada Pemerintah Kota Depok. Supaya sekolahnya dapat segera dibangun kembali. "Tidak nyaman sekali bersekolah di sini. Tapi bagaimana lagi ini sekolah terdekat dengan rumah saya. Semoga sekolah kita cepat dibaikin lah. Sekarang sekolah sepi. Tidak banyak teman karena kita sekolah mencar-mencar," keluh Arfiana, siswa Kelas 6 SDN Kali Baru 6.
Nasir Ibrahim menjelaskan, rencananya pembangunan akan dilaksanakan pada awal September ini dengan alokasi anggaran sekira Rp 500 juta. Tapi masih tertunda.
Disebut Nasir Kememdikbud menjanjikan bakal membangun empat ruang kelas baru, serta memperbaiki perpustakaan yang juga teracam roboh.
(Baca juga: 5 Siswa Luka Ringan Akibat Runtuhan Genting SDN 06 Kalibaru)
Pada peristiwa ambruknya atap SDN 6 Kali Baru, Depok 5 siswa mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan. 5 Siswa yang terluka tersebut adalah Juhriatul Aini dan Audya Kamila (Kelas 1) serta Siti Nur Azizah, Muhammad Fadli dan Muhammad Fardhan (Kelas 2).
Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (26/3/2016) sekitar pukul 07.00 WIB, kerangka penyangga atap rubuh, menimpa para siswa dan guru di dalam kelas. 4 Ruangan rusak. Dua ruangan merupakan bangunan Kelas 1 dan 2, sisanya adalah ruangan guru dan kepala sekolah. Ambruknya sekolah diduga karena pemasangan konstruksi yang salah. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini