"Integritas tergantung karakter Anda dong. Kalau orang bilang saya enggak ada integritas, saya bisa buktikan. Kalau Anda di posisi saya, bisa begitu powerfull sejuta orang sumbang, Anda rela enggak turun? Tidak," kata Ahok saat menjadi pembicara di Konferensi Nasional Young on Top 2016 di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).
Ahok mengungkapkan, saat ini ia masih punya satu bos di dunia politik, yakni Presiden Joko Widodo. Ia menyebut jangan sampai ia berbeda dengan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau orang yang sangat sabar menanti saat yang tepat untuk 2019. Karena 2019 pencalonan presiden dan DPR sama. Kalau dulu enggak bisa. Sekarang Pak Jokowi bisa enggak keluarkan Perpres untuk APBN yang ada mark up atau apa? Enggak bisa. Saya bisa pake Pergub. Pak Jokowi enggak bisa," jelasnya.
Ahok menambahkan, saat ini sistem pemerintahan Indonesia masih semi parlementer.
"Mau Dubes, ABRI TNI mesti tanya ke DPR. Tapi kalau 2019, beda. Kalau Pak Jokowi begitu kuat nanti, ke partai partai bisa 'eh lu mau ikut gua enggak'. Kalau enggak ikut gua calon DPR nya siapa siapa kita bisa tentukan. Menterinya siapa kita bisa tentukan. Kita harus sabar. Jadi orang pertempuran itu ada hitungannya. Orang bilang saya enggak sabar. Padahal saya orang yang sabar banget tahu, kata anak magang saya. Saksi hidup loh anak magang 30-40 orang bilang saya sabar banget," tutur Ahok. (rna/tor)











































