Kisah Lucu saat Waluyo Pulang: Tetangga Merinding hingga Makam Bolong

Kisah Lucu saat Waluyo Pulang: Tetangga Merinding hingga Makam Bolong

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 03 Agu 2016 14:55 WIB
Polisi di rumah Waluyo, Rabu 3 Agustus 2016 (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)
Yogyakarta - Keluarga dan tetangga yakin Waluyo (62), warga Kampung Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, sudah meninggal dan dimakamkan lebih dari setahun lalu. Ternyata pria dua anak itu masih hidup dan tinggal di Semarang.

Kepulangan Waluyo, Selasa (2/8) kemarin, tentu membuat semua kaget. Keluarga, kerabat, tetangga, tak yakin Waluyo masih hidup.

"Ada (saudara) yang tanya kuburannya bolong nggak," kata istri Waluyo, Alim Eskatinah (64), kepada detikcom, Rabu (3/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang dianggap sebagai Waluyo dikubur di Desa Suren, Patalan, Jetis, Bantul, pada 7 Mei 2015 silam. Kuburan itu masih utuh sampai saat ini. Di pusara tertulis jelas nama 'Waluyo'.

uburan Waluyo di Suren Kulon, Desa Canden, Jetisharjo Bantul (Foto: Sukma Indah P/detikcom)

Tetangga yang ikut memakamkan, Yani, mengaku merinding mendengar suara Waluyo. "Kemarin dengar Bapak (Waluyo) ucap salam sambil ketuk pintu, merinding," kata Yani.

Semua mengira Waluyo hidup lagi. Wajar saja, sebab mereka ikut memakamkan pria yang mempunyai ciri fisik seperti Waluyo. Pria itu merupakan korban kecelakaan di daerah Gading, Wonosari, Gunungkidul, pada 1 Mei 2015.

Ternyata selama ini Waluyo tinggal di Semarang. Dia 'minggat' pada Januari 2015 karena tak sanggup membayar sewa becak. Pada saat bersamaan, ekonomi keluarga kian seret.

Waluyo mengaku menggelandang ke Semarang. Jalan kaki dari Yogyakarta selama 4 hari dan bekerja serabutan di Semarang. Jarak Yogyakarta-Semarang kurang lebih 120 kilometer. Waluyo pulang setelah diajak kenalan yang berasal dari Yogyakarta. (trw/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads