Kepulangan Waluyo, Selasa (2/8) kemarin, tentu membuat semua kaget. Keluarga, kerabat, tetangga, tak yakin Waluyo masih hidup.
"Ada (saudara) yang tanya kuburannya bolong nggak," kata istri Waluyo, Alim Eskatinah (64), kepada detikcom, Rabu (3/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tetangga yang ikut memakamkan, Yani, mengaku merinding mendengar suara Waluyo. "Kemarin dengar Bapak (Waluyo) ucap salam sambil ketuk pintu, merinding," kata Yani.
Semua mengira Waluyo hidup lagi. Wajar saja, sebab mereka ikut memakamkan pria yang mempunyai ciri fisik seperti Waluyo. Pria itu merupakan korban kecelakaan di daerah Gading, Wonosari, Gunungkidul, pada 1 Mei 2015.
Ternyata selama ini Waluyo tinggal di Semarang. Dia 'minggat' pada Januari 2015 karena tak sanggup membayar sewa becak. Pada saat bersamaan, ekonomi keluarga kian seret.
Waluyo mengaku menggelandang ke Semarang. Jalan kaki dari Yogyakarta selama 4 hari dan bekerja serabutan di Semarang. Jarak Yogyakarta-Semarang kurang lebih 120 kilometer. Waluyo pulang setelah diajak kenalan yang berasal dari Yogyakarta. (trw/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini